Kesehatan
adalah salah satu karunia terindah dari Allah SWT yang sering
terabaikan. Padahal semestinya kita mensyukurinya dengan senantiasa
menjaganya semaksimal mungkin. Bukankah pencegahan lebih baik dari pada
pengobatan? Tapi mengapakah kita tidak pernah memperdulikannya dengan
tetap melakukan kebiasan-kebiasaan buruk yang sedikit atau banyak
membahayakan kesehatan kita?
Ketahuilah, Islam adalah agama yang
sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan kita termasuk kesehatan.
Betapa banyak ayat al Qur’an ataupun Hadits Rasul SAW yang berkaitan
dengan kesehatan, seperti : perintah untuk memakan makanan yang halal
dan thayyib, perintah puasa agar sehat, larangan meniup makanan yang
masih panas, dan lain sebagainya. Segala perintah atau larangan tersebut
memiliki hikmah tersendiri yang perlu kita ketahui, seperti larangan
meniup makanan yang masih panas. Ternyata meniup makanan yang masih
panas dapat membahayakan kesehatan kita.
Berikut kami sampaikan beberapa kebiasaan
umum yang bertentangan dengan sunnah dan atau membahayakan kesehatan
agar kita lebih waspada dan hati-hati.
Pernahkah kita melihat seseorang meniup
lilin yang ada di atas kue ulang tahun atau seorang penjual yang meniup
plastik pembungkus makanan? Pernahkah Anda melihat ibu-ibu meniup
makanan yang masih panas saat hendak menyuapi anaknya? Atau mungkinkah
Anda juga sering melakukannya? Stopp! Mulai sekarang hentikanlah
kebiasaan ini karena hal ini bertentangan dengan sunnah Nabi SAW dan
membahayakan kesehatan.
Bertentangan dengan sunnah Nabi SAW, yaitu :Hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas.” (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
Imam Nawawi mengatakan, “Larangan
bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena
dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang
tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang
jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.”
Membahayakan kesehatan, yaitu :
Kegiatan meniup makanan atau minuman yang
masih panas dapat menyebabkan struktur molekul dalam air akan berubah
menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan. Sebagaimana yang
diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air
terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2
atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila
kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida
(CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20),
akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang
berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
Pernahkah Anda menghadiri acara
“standingparty”? Apakah yang Anda rasakan saat menghadirinya? Sungguh
sesuatu yang sangat memprihatinkan karena bertentangan dengan sunnah
Nabi SAW dan membahayakan kesehatan. Pada hal terkadang yang mengadakan
pesta juga seorang muslim.
Bertentangan dengan sunnah Nabi SAW, yaitu :Bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda : “Janganlah kamu minum sambil berdiri.”
Membahayakan kesehatan, yaitu :
Perlu dikatahui bahwa air yang masuk
dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu
struktur maskuler berotot yang bisa membuka dan menutup agar air kemih
bisa lewat. Dan ternyata sfringer ini hanya bekerja pada saat kita
duduk. Sehingga jika kita minum atau makan sambil berdiri, air yang
masuk tubuh akan masuk begitu saja tanpa disaring oleh sfinger langsung
menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itulah terjadi
pengendapan di saluran sepanjang ureter sehingga dapat menimbulkan
penyakit seperti kristal ginjal.
Salah satu kebiasaan ibu-ibu demi
melaksanakan prinsip “hemat” atau karena tidak ingin menyia-nyiakan
makanan (mubadzir) adalah senang memanaskan makanan berkali-kali
terutama sayuran. Ternyata kebiasaan seperti ini tidak baik bagi
kesehatan.
Memanaskan makanan berulang kali dapat
mengurangi nilai gizi, berubah menjadi racun (sayur bayam), atau dapat
juga memicu munculnya bakteri salmonella yang menular melalui makanan.
Bakteri ini menyebabkan keluhan demam, nyeri di perut, muntah, gangguan
fungsi darah, sakit di persendian, dan gejala thypus.
4. Makan Minum Berlebihan.
Apakah Anda senang makan hingga
kekenyangan? Biasanya orang lepas kendali makan saat menghadiri pesta
atau saat berbuka puasa. Jika cuma sekali mungkin tidak terlalu mengapa,
tapi jika berulang kali tentu akan membahayakan kesehatan.
Dalam haditsnya Rasulullah saw mengingatkan:
إياكم والبطنة في الطعام والشراب فانها مفسدة للجسم وتورث السقم عن الصلاة
Artinya: “Jauhilah olehmu mengisi
perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut
dengan penuh akan membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat.” (H.R.Bukhari)
Dari hadits di atas, jelaslah bahwa
mengisi perut secara berlebihan meskipun dengan makanan yang halal,
tetap dilarang dan mesti dihindari. Sebab, mengisi perut dengan
berlebihan dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit baik jasmani maupun
rohani.
Salah satu kebiasaan kita demi prinsip
“praktis” adalah menggunakan botol bekas minuman untuk tempat minum
tanpa memahami kondisi botol tersebut apakah aman dipakai lagi atau
tidak. Untuk itu, sebelum menggunakan botol tersebut, pelajarilah
simbol-simbol yang tertera pada botol plastik tersebut.
Salah satu kebiasaan para wanita adalah memanjangkan kuku. Ini bertentangan dengan sunnah Nabi SAW, yaitu :
اَلْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ اَلْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيْمُ اْلأَظَافِرِ وَنَتْفُ اْلإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
“Hal yang fitrah itu ada lima atau lima hal merupakan fitrah, yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.” (HR. Al-Bukhari, bab pakaian (5889); Muslim, bab bersuci (257))
Dari segi kesehatan, sesungguhnya mencuci
kuku itu tidak membuat kuku itu bersih dari kuman dan kotoran, karena
air tidak dapat mencapai bagian bawah kuku. Potonglah kuku maksimal tiap
40 hari sekali. Akan lebih bagus jika dipotong setiap hari Jum’at
sesuai sunnah Nabi SAW.
Masih banyak orang yang suka menyimpan
obat sirup yang sudah pernah dibuka untuk dipakai lagi di kemudian hari
jika diperlukan tanpa mengetahui batasan waktu diperbolehkan untuk
dikonsumsi lagi. Ini tentu berbahaya.
Perlu diketahui bahwa komposisi terbesar
dari sediaan sirup adalah air. Nah, karena komposisi terbesar adalah air
maka obat sirup akan rentan sekali terkontaminasi oleh mikroba atau
jasad renik karena air adalah media yang sesuai untuk pertumbuhan
mikroba. Mengingat resiko kontaminasi mikroba ini maka seyogyanya obat
sirup tidak disimpan dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan (ada yang
mengatakan tidak boleh lebih dari satu minggu ada pula yang mengatakan
tidak boleh lebih dari satu bulan. Untuk kepastiannya lebih baik tanya
kepada dokter atau apoteker yang memberi obat). Masa kadaluwarsa yang
tertera pada obat hanya merupakan petunjuk stabilitas obat saat kemasan
belum dibuka atau belum digunakan, namun jika obat sudah digunakan maka
alangkah baiknya kita tidak mengonsumsi kembali obat yang telah disimpan
lama ataupun yang telah berubah aroma, rasa dan warnanya. Untuk
menghindari hal tersebut, belilah obat sirup dalam ukuran yang sesuai,
jangan yang terlalu besar sehingga anda tidak perlu menyimpannya dalam
waktu yang lama.
Demikianlah beberapa kebiasaan umum yang bertentangan dengan sunnah dan atau kesehatan yang harus kita hindari atau kita hentikan. Jika belum mampu menghentikan kebiasaan ini minimal dapat menguranginya sedikit demi sedikit. Toh, itu demi kebaikan diri kita sendiri bukan?
3 komentar:
Subhanallah bagus sekali nak
thank's infonya yaa! keren keren ,jadi harus hati hati nih
SubhanaAllah nak, bermanfaat sekali post-an mu nak...
Posting Komentar